Aviliani: Perusahaan Bisnis Harus Bangun Ekosistem Bersama Jika Ingin Eksis

with No Comments

by Heri Firmansyah

KBRN, Jakarta : Pengamat Ekonomi dari Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (Indef), Aviliani memprediksi akan terjadi perubahan yang sangat signifikan di sektor bisnis di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.

Menurutnya, kelak kebutuhan untuk membangun ekosistem pada sektor-sektor bisnis perusahaan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting demi keberlangsungan bisnis dan perusahaan.

Hal itu dikemukakan Aviliani dalam diskusi sekaligus pembukaan perdagangan saham bersama sejumlah tokoh ekonomi dan bisnis, di antaranya pengusaha daur ulang plastik Mohammad Baedowy, dan entrepreneur bisnis digital (Halofina) Adjie Wicaksana.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFEB) Unika Atma Jaya bekerja sama dengan Asosiasi Pedagang Efek Indonesia (APEI), di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/4/2019).

Aviliani menyatakan bahwa era ke depan adalah era di mana perusahaan tidak lagi bersaing, tapi membangun ekosistem bersama.

“Jadi, bagaimana membangun ekosistem, itu yang bisa survive. Perusahaan yang tidak punya ekosistem ke depan, dia akan mati. Maka, kita harus mulai menggemakan pembentukan ekosistem tersebut,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatannya selama 15 tahun di dunia perbankan, Aviliani menegaskan jika bank tidak membentuk ekosistem maka akan sukar untuk bertahan hidup, bahkan berpotensi tergilas. Ini dikarenakan sifat pasar dari kalangan milenial yang cenderung menginginkan punya satu produk perbankan, namun bisa untuk apa saja.

“Karena itu, kebutuhan untuk menciptakan ekosistem pada setiap lini bisnis harus menjadi fokus para pelaku bisnis di sektor manapun. Sebab, cepatnya perkembangan teknologi memengaruhi semua lini bisnis dan perekonomian,” terangnya lagi.

Sementara, Ketua IKAFEB Unika Atma Jaya, Michell Suharli menyatakan bahwa pembukaan perdagangan saham bersama tokoh ekonomi dan bisnis hari ini merupakan bentuk dukungan penuh alumni, pimpinan fakultas dan pimpinan universitas terhadap optimisme kemajuan perekonomian, bisnis dan investasi di Indonesia.

Menurut dia, kekuatan perekonomian negara akan terbentuk dari penyelenggaraan bursa efek yang sehat, tata kelola perusahaan yang baik dan bertambahnya jumlah emiten dari tahun ke tahun.

“Kekuatan perekonomian negara akan terbentuk dari penyelenggaraan bursa efek yang sehat, tata kelola perusahaan yang baik dan bertambahnya jumlah emiten dari tahun ke tahun. Hadirnya entrepreneur daur ulang plastik yang menghasilkan devisa dan entrepreneur digital keuangan juga diharapkan membuat bursa efek menjadi lebih kuat lagi,” tandas Michell.

Sumber artikel: http://rri.co.id/post/berita/656495/ekonomi/aviliani_perusahaan_bisnis_harus_bangun_ekosistem_bersama_jika_ingin_eksis.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *